BANDUNG – Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa menolak revisi UU KPK (Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (23/9), diwarnai kerusuhan. Tercatat 87 mahasiswa dan sembilan polisi mengalami luka-luka.
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, aparat kepolisian yang terluka langsung dilakukan pertolongan medis dengan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung.
“Yang penting Pak Kapolrestabes ini berhasil menahan emosi anggotanya, dan ternyata ada juga sembilan polisi orang terluka, sekarang ada di RS Sartika Asih,” kata Rudy di Kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Sedangkan para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa dari berbagai kampus yang terluka akibat bentrokan tersebut dievakuasi ke Universitas Islam Bandung (Unisba) yang berada di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Para petugas PMI Kota Bandung juga sudah bersiaga di Unisba untuk membantu penanganan medis.
“Kurang lebih sebanyak 87 orang diobati ke sini, artinya walaupun mungkin dengan sarana seadanya. Alhamdulillah kami bisa berbuat baik,” kata Rektor Unisba, Edi Setiadi.
Hingga Senin malam, beberapa mahasiswa yang membutuhkan pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit.
Sebelumnya sekitar pukul 18.30 WIB, kerusuhan pecah saat ribuan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa mencoba masuk ke kantor DPRD Jawa Barat dibarikade oleh aparat kepolisian.
Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng. Akhirnya kerusuhan terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling dorong. (jpnn)