JAKARTA-Mahasiswa peserta unjuk rasa di gedung DPR/MPR makin tak terkendali. Mereka terus merusak sejumlah fasilitas umum. Kali ini pagar pintu masuk gedung parlemen bagian belakang berhasil dirobohkan.
Tak hanya itu, pos pemeriksaan DPR di pintu belakang juga ikut dirusak. Serpihan kaca berserakan akibat terkena lemparan batu. Kusen-kusen jendela bangunan tersebut juga turut rusak.
Aparat TNI-Polri terlihat sudah berjaga mengamankan pintu yang bobol tersebut. Mereka menghalau massa yang masih bertahan di dekat lokasi.
Aksi pengerusakan lainnya pun terjadi di dekat pintu belakang. Area pos polisi di pertigaan dengan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menjadi sasaran massa.
Mulanya mereka membakar spanduk. Namun, lama kelamaan, pos polisi tersebut ikut terbakar. Selain pos polisi, pintu tol di depan gedung Badan Pemeriksa Keuangan juga ikut jadi korban amukan massa.
Aparat sendiri, masih berusaha memukul mundur massa meninggalkan area DPR/MPR RI.
Sebelumnya, Aksi demonstrasi kembali digelar ribuan mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). Mereka menolak RUU KPK dan RKUHP yang sudah disepakati DPR dan pemerintah. Oleh sebab itu, ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengawal aksi demonstrasi itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Argo Yuwono menyebut pasukan yang disiagakan untuk aksi demo sekitar 18 ribu. Padahal, pada hari pertama aksi di DPR hanya 5.500 personel. “Personel yang disiagakan 18 ribu,” tutur Argo saat dikonfirmasi, Selasa (24/9).