JAKARTA-Polisi akan menyelidiki penyebar video ambulans Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dituding membawa batu serta bensin di sekitar lokasi demonstrasi di Gedung DPR.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan mendalami pelaku dan motif penyebaran video tersebut.
“Nanti akan kita dalami,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).
Namun demikian, Dedi enggan mengomentari terkait hilangnya unggahan di akun twitter @TMCPoldaMetro soal lima ambulans diamankan di Pejompongan karena diduga membawa batu serta bensin. Dedi meminta untuk menanyakan hal itu ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
“Tanyakan Pak Argo,” tuturnya.
Polda Metro Jaya sendiri menyatakan telah keliru terkait tudingan ambulans membawa batu dan bensin saat aksi unjuk rasa mahasiswa. Polisi juga sudah mengembalikan ambulans millik DKI dan PMI yang awalnya dituding akan membuat bom molotov.
Diketahui Akun Twitter @dennysiregar7 yang merupakan milik pegiat media sosial Denny Siregar lebih dulu mengunggah konten soal ambulans ketimbang akun polisi di @TMCPoldaMetro.
Denny diketahui mengunggah video pada pukul 01.24 WIB, Kamis (26/9). Dia juga menyertakan kalimat dalam cuitannya itu.
“Hasil pantauan malam ini.. Ambulans pembawa batu ketangkep pake logo @DKI Jakarta,” tulis Denny melalui akun Twitter @dennysiregar7.
Sementara kepolisian selaku pihak berwenang baru mengunggah konten serupa pada pukul 02.16 WIB. Konten diunggah oleh akun Twitter @TMCPoldaMetro. Konten itu dilengkapi dengan kalimat yang menerangkan video yang diunggah.
“02.14 Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto,” cuit akun @TMCPoldaMetro. (*)