SABAH-Komando Keamanan Sabah Timur Malaysia (ESSCom) memperketat pengamanan di bagian pantai timur Sabah, seiring dengan munculnya imbauan terkait kelompok milisi Abu Sayyaf yang dilaporkan kembali mencari mangsa. Indonesia yang lebih dulu memberitahu soal kemungkinan pergerakan kelompok bersenjata itu.
Sebagaimana dilansir dari Free Malaysia Today, Senin (2/9), pengamanan dilakukan setelah Konsul Jenderal Indonesia, Muhammad Muhsinin Dollsala, mengirim surat yang menyatakan ada tiga kelompok bersenjata dari selatan Filipina yang bergerak menuju perairan Malaysia.
Komandan ESSCom, Hazani Ghazali, menyatakan info tersebut kurang akurat. Namun, akan tetap menginstruksikan peningkatan pengamanan meski belum ada laporan pergerakan maupun ancaman.
“Kami akan selalu waspada dan siap terhadap ancaman kriminal apapun, terutama yang berkaitan dengan Abu Sayyaf di perairan negara. Tetapi hingga kini belum ada pergerakan,” ujarnya ketika dihubungi.
Ghazali juga menambahkan bahwa pihaknya telah memastikan dengan otoritas Filipina terkait dengan aktivitas kelompok Abu Sayyaf.
“Kami telah menghubungi dan memastikan dengan pihak keamanan Filipina dan mereka belum mendapatkan laporan adanya penculikan dengan tujuan meminta uang tebusan,” katanya seperti dikutip Malay Mail.
Surat yang beredar di berbagai grup media sosial tersebut diketahui berisi tentang perkiraan pergerakan Abu Sayyaf di berbagai perairan di berbagai kawasan Sandakan, Bakungan, Berhala, Tambisan, dan Taganak.
Info tersebut dipercaya sebagai imbauan kepada warga Indonesia yang bekerja sebagai nelayan dan pelaut di perairan Sabah.
Kelompok pemberontak Abu Sayyaf kerap mencari peluang untuk merompak atau menculik demi mendapatkan uang tebusan, untuk mendukung aktivitas teror mereka. (*)