LAMPUNG-Sugar Group Company (SGC) merupakan perkebunan yang membakar lahannya paling luas pada musim kemarau ini dibandingkan dua perusahaan perkebunan lain yang tengah diselidiki Bakreskrim Polri di Provinsi Lampung.
Selama musim kemarau, lahan perkebunan gula Sugar Group Companies tercatat telah terbakar 496 hektare yang terdiri dari 366 hektare lahan atas nama PT Sweet Indo Lampung dan 130 hektare lahan atas nama PT Indo Lampung Perkasa.
Hal itu terungkap ketika Kapolda Lampung rapat dengan sejumlah kepada daerah, Kamis (26/9). Hadir pada rapat tersebut, Danrem 043 Gatam, Kajati, Kadis Kehutanan, walikota dan bupati.
Selain perusahaan milik Purwanti Lee dan Gunawan Jusuf itu, ada dua lagi perusahaan yang tercatat terbakar lahannya, yakni 20 hektare lahan perkebunan tebu PTPN 7 Bungamayang dan 10 hektare lahan Register 42 yang dikuasai PT Paramitra Mulya.
Lahan lain yang terbakar selama musim kemarau ini di Lampung, menurut
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Kamis (26/9), 100 hektare padang savana di Kabupaten Lampung Barat dan 3 hektare lahan di Blok Tujuh, Pemangku Ujung Berung, Pekon Sukamaju, Kecamatan Ngaras, Pesisir Barat.
Sejak tahun 1990-an, masyarakat sekitar Sugar Group Companies memerotes pembakaran lahan sehabis panen karena dianggap warga telah ikut mencemari udara kawasan permukiman mereka.
Terakhir, Rabu (18/9), warga empat kecamatan sekitar perusahaan konsolidasi untuk menguasai kembali 20 ribu lahan PT SGC dan menggantinya dengan tanaman jagung dan padi Oktober nanti.
Alasan warga keempat kecamatan (Menggala, Gedungmeneng, Dente Teladas dan Gedung Aji), PT SGC yang telah semena-mena mengambil paksa tanah ulayat dan umbul warga keempat kecamatan. (rmol)