JAKARTA-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mulai berkantor di Markas Kodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Selasa (3/9). Keduanya dijadwalkan tiba di Jayapura pada sore ini untuk memberi pengarahan pada pejabat di lingkungan TNI/Polri.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal mengatakan, Hadi dan Tito akan berkantor di Jayapura selama sepekan ke depan.
“Panglima TNI dan kapolri akan berkantor di Jayapura lima sampai enam hari. Keberadaan mereka menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat menciptakan situasi yang kondusif pascarusuh di Papua beberapa waktu lalu,” ujar Kamal di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/9).
Kamal menuturkan, keberadaan keduanya diharapkan membuat masyarakat dapat beraktivitas normal tanpa diliputi rasa takut.
“Dengan hadirnya panglima TNI dan Kapolri, masyarakat dapat beraktivitas secara normal tanpa diliputi ketakutan maupun akan aksi demo anarkis,” katanya.
Hadi sebelumnya telah menyampaikan rencana berkantor di Papua untuk jangka waktu yang belum ditentukan bergantung pada perkembangan situasi di sana.
Hadi mengaku ingin memantau situasi di Papua terkini dari jarak lebih dekat secara fisik karena akan sangat memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
Sementara Tito sebelumnya telah memerintahkan Kapolda Papua dan Papua Barat untuk mengeluarkan maklumat tentang larangan demonstrasi di dua wilayah itu.
Menurutnya larangan itu harus dikeluarkan demi menghindari potensi aksi anarkis yang awalnya bermula di Manokwari dan Jayapura itu.
Ketegangan di Papua dan Papua Barat diketahui sempat meningkat pekan lalu. Aksi unjuk rasa pada Kamis (29/8), menimbulkan kerusakan material di berbagai tempat dari Sentani, Abepura, Kotaraja hingga Jayapura.
Massa pengunjuk rasa sempat membakar beberapa gedung dan pertokoan sepanjang Abepura, Entrop, dan Jayapura. Lalu, bangunan Kantor Telkomsel dan Pos Jayapura.
Bangunan Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua, RS Provita Jayapura, Mal Jayapura, dan pertokoan yang berada di sekitarnya juga dilempari dan dirusak massa pengunjuk rasa. (Antara)