CIREBON,BERITARADAR.COM – Dalam Bentuk Memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Program One Pesantren One Product Ridwan Kamil Berharap agar program ini bisa terus maju sampai ketingkat internasional.
Meskipun nantinya tidak lagi menjabat sebagai gubernur Jabar, Ridwan Kamil berharap program untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren itu tetap terlaksana, bahkan bisa diterapkan secara nasional.
Masa jabatan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jabar periode 2018-2023 akan berakhir pada 5 September 2023. “Siapa pun yang melanjutkan, saya harap program (OPOP) ini diteruskan, tidak boleh berhenti,” kata Ridwan Kamil pada acara SPS, West Java Festival 2023 (19/08/2023).
Simak Ulasan Lengkap Tentang Program One Pesantren One Product Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat mengikuti arahan Wapres agar tiap pesantren mengikuti program One Pesantren One Product (OPOP).
Saat ini, Ridwan mengatakan, lebih dari 3 000 pesantren di Jabar telah memiliki usaha syariah sendiri.
Bahkan, Ridwan mengungkap sekitar 17 persen dari 3.000 pesantren tersebut telah memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya. Hal ini dampak dari edukasi kepada masyarakat.
“(Sekarang) kasih makan ikan pakai handphone (Hp), kasih makan ayam, nyiram tanaman, termasuk (Ponpes) Al Ittifaq juga begitu ya. Jadi semua sudah dengan internet of things, itulah masa depan pangan Jawa Barat sesuai arahan Wapres yang akan dikembangkan,” kata Ridwan Kamil.
Ia mengatakan, konsep bisnis korporasi pertanian di Pesantren Al Ittifaq ini juga sudah masuk kategori kelas dunia dengan kerja sama dengan Jepang, Belanda dan negara lainnya. Karena itu, ia meminta agar tidak memandang rendah ekonomi pesantren.
“Jangan anggap remeh ekonomi di pesantren. Kerjasamanya sudah dengan Jepang dan Bela da, teknologi setara dengan mereka di dunia dan diselenggarakan bukan oleh korporasi besar tapi sama pesantren,” katanya
Ridwan menuturkan melalui program Digitalisasi Pertanian di Ponpes Al Ittifaq yang diresmikan Wapres itu juga, akan mementori pesantren-pesantren kecil yang memiliki usaha sendiri memfasilitasi penjualan produknya.
“Pesantren yang kecil-kecil nanti dimentori dan difasilitasi penjualannya via (Ponpes) Al Ittifaq ini, karena kadang-kadang kalau dari pesantren langsung ke pasar, itu banyak dinamika yang akhirnya merugikan,” kata Ridwan Kamil.
Ia pun berharap pesantren-pesantren kecil sebaiknya bersatu dalam korporasi bisnis yang misalnya dimotori Al Ittifaq, kemudian Al Ittifaq yang bernegosiasi dengan pasar.
“Jadi secara statistik itu dan insya Allah seluruh pesantren diharapkan punya model bisnis mendekati apa yang ada di sini,” harapan Ridwan Kamil.
Pada Sabtu (19/8/2023), Ridwan Kamil menghadiri kegiatan Temu Bisnis OPOP 2023 di area Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung. Kegiatan Temu Bisnis ini menampilkan produk-produk dari sekitar 200 pesantren dan membuka peluang pertemuan dengan calon pembeli.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyerahkan hadiah bagi 21 pesantren Juara OPOP tingkat provinsi, dengan hadiah masing-masing Rp 200 juta.
Sejak digulirkan pada 2019, pemprov menargetkan 5.000 pesantren di Jabar bisa menjadi peserta OPOP. Hingga 2023, jumlah pesertanya dilaporkan mencapai 5.018 pesantren.
Pesantren yang menjadi peserta OPOP ini tersebar di 27 kabupaten/kota wilayah Jabar, dengan bidang usaha yang bervariasi. Seperti bidang usaha kuliner, pertanian, peternakan, maupun jasa.
Program OPOP Jabar ini sudah dicontoh sejumlah provinsi lain dan mendapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari pemerintah pusat.
Ridwan Kamil berharap program OPOP ini tidak hanya berlanjut di Jabar, tapi juga bisa direplikasi daerah lain atau diterapkan secara nasional.
“Tidak hanya di Jabar, kesuksesan OPOP harus meng-Indonesia dan suatu hari tidak hanya di Indonesia, tapi dunia. Karena suatu hari pesantren harus kuat ekonominya dan bisa mendunia, dimulai dari Jabar,” ujar Ridwan Kamil. Itulah tadi ulasan lengkap tentang Program One Pesantren One Product Ridwan Kamil, mari kita dukung untuk terwujudnya Jawa Barat maju dan juara serta sejahtera. (*)