BANDUNG-Seorang pemuda berinisial MT (24) asal Sukoharjo, Jawa Tengah dikabarkan tewas gantung diri di kamar kosnya di Jalan Sadang Hegar, kawasan Perumnas Sadang Serang, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Selasa (3/9/2019) kemarin. Diketahui korban tak bernyawa sekira pukul 17.30 WIB oleh saksi bernama Abdul Rahman.
Wakasat Reskrim Polrestabes Bandung, Kompol Suparman mengatakan di dalam kamar korban tertulis sebuah kalimat yang maksudnya berbunyi “Saya Sudah Tidak Sanggup Lagi”. Namun, saat ini pihak kepolisian Kota Bandung masih melakukan rangkaian penyelidikan terkait dengan meninggalnya MT.
“Dari hasil olah TKP memang terindikasi yang bersangkutan meninggal gantung diri. Karena di dalam kamar kosan ditemukan laptop yang masih menyala dengan bertuliskan mungkin salah nulis yaitu I Just Take Anymore mungkin maksudnya I Cant Just Take Anymore,” kata Suparman saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu (4/9/2019).
Sebelumnya, Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar membenarkan adanya mahasiswa yang bunuh diri di sebuah kamar indekos ini.
AKP Auliya mengatakan korban diketahui bernama Muhtar Amin (25), warga Mojolaran, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
“Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya,” ucapnya, Selasa.
“Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu,” kata Auliya Djabar.
Lalu penghuni kostan lainnya masuk dan mengintip dari ventilasi melihat korban dan terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung membelakangi pintu kamar.
Setelah mencurigai adanya tali tersebut, saksi bersama teman lainnya mencoba mendobrak pintu kamar korban.
Namun karena terhalang oleh tubuh mahasiswa S2 Jurusan Mikro Elektronik ITB itu, pintu kamar sulit dibuka.
Hingga akhirnya berhasil didobrak setelah tali tambang tersebut digunting dari bagian ventilasi.
“Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang,” ucapnya.
“Setelah itu warga masuk untuk mengingatkan agar tidak memegang korban, lalu warga melaporkan kejadian ke Polsek Coblong,” paparnya.
Menurut keterangan Tim Inafis, korban tidak ada bekas kekerasan fisik.
“Jadi ditemukan surat kontrol dari RS Melinda dengan diagnosa kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi,” jelasnya.
Korban lalu dibawa ke RS Hasan Sadikin menggunakan kendaraan PMI Kota Bandung D 9961 AF, untuk menunggu keluarga yang akan mengambil jenazah korban. (*)