CIREBON, BERITARADAR.COM – Kopi seiring berjalannya waktu, telah mendarahkan diri sebagai salah satu minuman yang tak lekang oleh waktu, melewati batasan usia dan budaya, dan membaur dalam setiap cangkir dari berbagai belahan bumi.
Mengawali perjalanannya sebagai sekadar biji kecil yang tumbuh di tanaman kopi, minuman ini telah menjelma menjadi simbol kenikmatan dan penghubung sosial.
Dari berjalan kaki di bawah sinar matahari pagi hingga menyusurkan puncak-puncak pikiran di tengah malam, kopi telah menjadi teman setia yang memberi semangat dan inspirasi.
Tidak dapat disangkal bahwa penggemar kopi adalah komunitas yang beraneka ragam. Di berbagai sudut dunia, dari kota metropolis hingga desa terpencil, terdapat orang-orang yang menyukai keharuman dan rasa kopi yang khas.
Baik mahasiswa yang tengah menumpuk tugas hingga eksekutif yang sibuk merajut mimpi di kantor, semua merasakan panggilan dari cairan hitam ini.
Kopi telah menyebar dengan luas, merangkul semua usia, profesi, dan latar belakang budaya.
Tidak hanya menjadi penghibur lidah, kopi juga telah menjadi bagian dari budaya populer masa kini.
Jajaran coffee shop yang menjamur di kota-kota besar berbagai negara, menandai perjalanan kopi dari warung kaki lima hingga merambah tempat-tempat trendi yang menggoda pecinta kopi.
Di sinilah aroma kopi tidak hanya sekadar bau yang menggoda, tetapi telah menjadi lambang pertemuan, karya seni dalam secangkir, dan pustaka rasa yang tak terbatas.
Tidaklah heran jika industri kopi menjadi salah satu yang paling menggeliat, dengan perdagangan komoditas kopi yang memiliki volume yang tinggi. Setiap tegukan kopi mengandung segumpal sejarah, petualangan, dan inovasi yang mengalir dalam setiap tetes.
Seiring waktu, kopi bukan sekadar sekuntum biji tumbuh di pohon, tetapi telah mengambil tempat istimewa dalam hati setiap penggemarnya.
Berikut Fakta Tentang Kopi yang Jarang Diketahui
1. Larangan Konsumsi Kopi: Jejak Kontroversial Sebuah Minuman
Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa kopi, yang kini menjadi teman setia di berbagai momen, pernah dilarang dan dituduh seakan menjadi obat terlarang? Sejarah mencatat lima upaya pelarangan kopi yang mengejutkan.
Pada tahun 1511, di Makkah, kopi pertama kali dilarang karena dipercayai oleh para ulama dapat merangsang pikiran-pikiran radikal. Jauh dari sana, di Turki, kopi juga dianggap merusak dan dilarang untuk dinikmati di negara tersebut.
Bahkan, pada abad ke-17, Raja Murad IV dari Dinasti Ottoman menetapkan hukuman berat bagi siapa pun yang ketahuan menyeruput kopi. Hukuman ini tak hanya sebatas pemukulan, namun juga termasuk pengusiran ke laut.
2. Kopi: Teman dalam Perjalanan Mengejar Impian Tubuh Ideal
Bagi para wanita yang tengah menjalani perjalanan penurunan berat badan, ada kabar baik yang mungkin belum Anda ketahui. Kini, tidak perlu repot-repot dengan program yang rumit, karena kopi, ketika dikonsumsi dengan tepat dan tanpa tambahan gula, dapat menjadi sekutu pembakar lemak yang efektif.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam kopi memiliki kemampuan untuk mempercepat metabolisme tubuh. Terlebih lagi, kafein ini adalah bahan kimia alami yang memiliki daya untuk merangsang proses pembakaran lemak dalam tubuh.
3. Kopi yang Hijau: Mencari Keunikan di Antara Aroma Tradisional
Biasanya, biji kopi yang Anda temui di pasaran memiliki nuansa coklat kehitaman, hasil dari proses pemanggangan yang mereka alami.
Namun, dengan semakin berkembangnya tren, white coffee atau kopi putih juga mulai memikat hati para pecinta kopi. Selain itu, ada jenis kopi yang tergolong langka dan belum banyak dikenal, yaitu kopi hijau.
Warna hijau pada biji kopi ini menandakan bahwa mereka masih dalam keadaan mentah, belum melewati proses pemanggangan.
Ternyata, menurut hasil penelitian, kopi hijau memiliki manfaat menurunkan berat badan yang lebih efektif daripada teh hijau.
4. Menguak Misteri Kopi Termahal: Bukan Lagi Kopi Luwak?
Selama ini, kopi luwak telah memegang predikat sebagai biji kopi termahal di dunia. Namun, terungkaplah sebuah kejutan: kopi yang telah mengangkat Indonesia di kancah kuliner internasional bukanlah yang termahal. Gelar ini ternyata dipegang oleh kopi black ivory dari Thailand.
Jika kopi luwak melibatkan biji kopi yang tercerna oleh enzim pencernaan luwak, kopi black ivory melibatkan enzim pencernaan gajah dalam proses fermentasi. Biji kopi black ivory dihargai hingga USD 1.100 (sekitar Rp 10 juta) per kilogram atau USD 50 (sekitar Rp 480.250) per cangkir.
Rasa yang tak terlalu pahit pada kopi ini disebabkan oleh enzim pencernaan gajah yang memecah protein penyebab rasa pahit pada biji kopi.
5. Menghargai Tanggal Khusus Bagi Pencinta Kopi: Hari Kopi Sedunia
Tidak hanya menjadi peringatan Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 1 Oktober juga diabadikan sebagai Hari Kopi Sedunia. International Coffee Organization memutuskan untuk merayakan hari ini pertama kali pada tahun 2015 di Milan.
Sebanyak 75 negara ikut serta dalam perayaan Hari Kopi Internasional. Di Indonesia, Asosiasi Kopi Tanah Karo (AKTK) turut berpartisipasi dalam event ini dengan menyelenggarakan Festival Kopi Rakyat Taneh Karo pada tanggal 3 Oktober 2015. Festival ini diramaikan dengan pembagian kopi gratis, workshop penyeduhan kopi, dan tarian rakyat.
Maka, bagi Anda yang mencintai kopi, sederet fakta menarik ini dapat menginspirasi. Meski demikian, tetaplah konsumsi kopi secara bijak dan seimbang untuk mendapatkan manfaat terbaik darinya.