CIREBON – Polisi akhirnya menangkap dua pelaku kasus pembunuhan Mohammad Rozien (17), Minggu (8/9) dini hari. Keduanya ditangkap anggota Satreskrim Polres Cirebon Kota dalam waktu sekitar 1×24 jam.
Saat ini polisi belum melakukan rilis penangkapan pelaku tersebut. Namun foto tertangkapnya pelaku sudah tersebar di media sosial.
Satu di antara dua pelaku yang ditangkap polisi tampak penuh tato hampir di sekujur tubuhnya. Sementara satu pelaku lainnya tampak tato di lengannya.
Keduanya ditembak aparat polisi karena diduga hendak melarikan diri saat penangkapan. Kini keduanya sudah diamankan di sel Polres Cirebon Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca: Innalillahi, Santri Ponpes Husnul Khotimah Tewas Ditikam Preman Bertato
Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy membenarkan penangkapan kedua pelaku tersebut. “Iya benar,” saat dikonfirmasi wartawan.
Seperti diketahui, Mohammad Rozien (17) warga Jl Puyau 25, Kompleks Ratu Elok Banjar Baru, Kalimantan Selatan, tewas setelah ditusuk pelaku di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, Jumat (6/9) malam. Korban yang merupakan santri Ponpes Khusnul Khotimah Kabupaten Kuningan itu saat kejadian sedang menunggu orang tuanya yang hendak menjenguk di lokasi kejadian.
Informasi yang diterima radarcirebon.com jaringan portal beritaradar.com menyebutkan, peristiwa ini terjadi, Jumat malam (6/9), sekitar pukul 20.30 WIB, di Jalan DR Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon atau tepatnya di seberang Toko Buku Gramedia.
Awalnya, malam itu korban bersama saksi QG sedang duduk di pinggir jalan DR Cipto Mangunmusumo tepatnya depan Bank Mandiri Syariah (seberang Toko Buku Gramedia) sedang menunggu kedatangan ibu korban dari Kalimantan, bermaksud akan menengok. Korban dan ibunya sudah janjian akan bertemu di seberang Gramedia.
Sekitar pukul 20.30, datang dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor jenis matic, kemudian menghampiri korban dan saksi di lokasi kejadian. Salah satu orang pelaku turun, dengan ciri-ciri menggunakan kaos berwarna putih dan celana jeans, ada tatonya di leher sebelah kanan dan kiri serta di seluruh bagian tangan. Orang yang bertato tersebut kemudian langsung menuduh korban dan saksi telah memukul teman pelaku.
“Kamu tadi yang mukulin teman saya, Ya ?!,” kata pelaku, kemudian dijawab oleh korban: “Tidak tahu.” Saksi QG lalu beranjak berdiri dan pergi ke arah utara bermaksud untuk meminta tolong kepada orang di sekitar lokasi kejadian dikarenakan orang bertato tersebut membawa senjata tajam jenis pisau sambil menodongkannya kepada korban. Tidak lama kemudian, setelah saksi meminta tolong, korban sudah dalam keadaan tertidur dengan memegang dada sebelah kanan dan mengeluarkan darah dari mulut dan dadanya.
Diduga korban ditusuk menggunakan pisau orang bertato yang memghampiri korban dan saksi di lokasi tersebut. Beberapa menit kemudian, ibu korban yang baru datang dari Kalimantan, tiba di dekat lokasi kejadian, dan mengenali korban yang tergeletak dengan luka tusuk di dada sebelah kanan adalah anak kandungnya.
Ibu korban bersama dengan saksi langsung membawa korban ke RS Gunungjati Kota Cirebon untuk dilakukan pengobatan. Namun sesampainya di Ruang UGD RS Gunungjati, korban meninggal dunia dikarenakan kehabisan darah akibat luka tusuk di dada sebelah kanan dan sempat muntah darah beberapa kali.
“Benar telah terjadi kasus penusukan di Jl DR Cipto Mangunkusumo pada Jumat Malam. Kini kasusnya ditangani Satuan Reskrim Polres Cirebon Kota,” ujar Kapolsek Cirebon Utara Barat Kompol Ali Mashar SH dihubungi radarcirebon.com melalui sambungan telpon, Sabtu (7/9). (hsn)