JAKARTA-Lion Air mencatat kinerja tingkat ketepatan waktu (on time performance atau OTP) 74,07 persen pada September 2019.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, selama September 2019, Lion melayani 14.680 frekuensi terbang atau rata-rata per hari 480 penerbangan. Lion Air fokus beroperasi ke lebih dari 42 kota tujuan domestik serta 25 internasional meliputi Singapura, Malaysia, Tiongkok dan Saudi Arabia.
“Pencatatan kinerja ketepatan waktu 74,07 persen dikarenakan operasional yang disebabkan cuaca buruk berupa kabut asap di sejumlah kota atau daerah di Kalimantan dan Sumatera,” kata Danang, Minggu (6/10).
Menurutnya, kondisi ini mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan untuk proses lepas landas dan mendarat.
Dalam memastikan keselamatan dan keamanan, Lion Air mengalami keterlambatan (delay) dan pembatalan penerbangan (cancel) dan pengalihan pendaratan (divert) di beberapa jaringan domestik yang dilayani.
“Dampak yang timbul berpotensi mengakibatkan terganggunya pada rotasi pesawat untuk sektor atau rute penerbangan berikutnya,” ungkap Danang.
Dia menambahkan performance ketepatan waktu 74,07 persen menunjukkan OTP tertinggi Lion Air jika dibandingkan dengan waktu yang sama pada 2018 yakni 68,92 persen dan perolehan 66 persen pada 2017.
Bila komparasi bulan sebelumnya pada tahun ini, Juli tercatat 80,76 persen dan Agustus 78,51 persen.
“OTP 74,07 persen merupakan data keakuratan ketepatan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) dalam waktu kurang 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Penghitungan sesuai laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara tepat waktu dan bersamaan (real time),” paparnya lagi.
Lion Air menggunakan sistem terstruktur, konsistensi dan komprehensif antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan cepat (quick action) guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan terjadi di lapangan (irregularities) untuk meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan.
Sejalan upaya mempertahankan dan meningkatkan OTP, Lion Air menerapkan mekanisme pengoperasian pesawat udara secara tepat. Lion Air mempunyai utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by).
Lion Air mengoperasikan pesawat dengan sistematis yang didasarkan pada pergerakan pesawat (rotasi) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya.
Sebagai informasi, Lion Air mengoptimalkan operasi dari tipe pesawat, terdiri 64 unit Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 unit Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi), tiga unit Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi) dan dua unit Airbus 330-900NEO (436 kelas ekonomi). (*)