JAKARTA-Palang Merah Indonesia (PMI) pusat mengklarifikasi perihal dugaan ambulans pembawa batu dan bensin dalam aksi ricuh kemarin di sekitar DPR/MPR yang sempat diamankan ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Pengurus Pusat Ketua Bidang Relawan PMI Muhammad Muas mengatakan isu ambulans membawa barang-barang untuk mendukung perusuh kemarin akibat petugas polisi salah memahami situasi sebenarnya. Muas mengatakan polisi yang mendapati itu salah paham karena sebetulnya tak tahu mengapa kardus berisi batu itu bisa ada di mobil ambulans.
Muas lalu menerangkan kronologinya, yakni saat mobil ambulans akan memberikan pertolongan pada sekitar pukur 11.45 WIB di daerah Slipi Barat terpaksa harus berjalan melawan arus.
“Kebetulan mungkin ada kesalahpahaman, karena memang masalahnya lawan arus, tapi kejadian itu sangat mencekam,” jelas Muas di kantor pusat PMI, Jakarta, Kamis (26/9).
“Akhirnya mobil kita diperiksa, terus dari kepolisian sudah tuh di tempat. Ya, itu kita lagi menolong orang dan kebetulan ditemukan kardus, itu ceritanya ditemukan kardus, di satu mobil ya,” tambahnya.
Muas kemudian menjelaskan kronologi kejadian itu. Awalnya pukul 17.45 WIB mobil ambulans dari lima wilayah menuju ke titik kerja menolong korban kericuhan yang telah dikoordinasikan dengan Dinkes Provinsi DKI Jakarta.
Pada pukul 20.00 WIB, seluruh mobil telah berada di lapangan salah satunya di Slipi Barat. Kemudian pukul 23.00 WIB, petugas medis mulai memberikan pertolongan kepada peserta aksi yang membutuhkan.
“Nah di dalam ini ada iringan kita yang akhirnya terhenti karena batu berterbangan, karena batu beterbangan ini kru kita terus berada dalam posisi harus dilindungi dan sebagainya. [Paramedis] kita terus terpaksa turun dan berlindung di tempat lain,” ujar Muas.
Setelah itu, mereka pun bergerak kembali di mana ambulans melawan arus. Barulah ada pihak kepolisian yang menghentikan mobil paramedis itu dan menemukan sejumlah barang dalam kardus tersebut.
“Ada kembang api, (botol) coca cola isi bensin dan batu. Kardus di satu ambulans saat kasih pertolongan. Kardus itu bukan milik PMI,” jelasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono telah mengklarifikasi informasi tentang mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia yang diduga membawa batu serta bensin di sekitar lokasi demonstrasi.
Informasi tersbut mulanya diunggah melalui twitter @TMCPoldaMetro menyebut lima ambulans diamankan di Pejompongan karena diduga membawa batu serta bensin. Hal itu kemudian diklarifikasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Dia menyatakan bahwa mobil ambulans yang dimaksud tidak membawa batu mau pun bensin.
Sebelumnya, informasi tentang lima mobil ambulans yang diamankan itu diunggah oleh akun twitter @TMCPoldaMetro. Dalam cuitan itu, diketahui ambulans diamankan pada pukul 02.15 WIB, Kamis (26/9). Akun Instagram tmcpoldametro juga mengunggah konten yang sama.
Akun Twitter @dennysiregar7 yang merupakan milik pegiat media sosial Denny Siregar lebih dulu mengunggah konten soal ambulans ketimbang akun polisi di @TMCPoldaMetro.
Ambulans yang disebut milik Pemprov DKI Jakarta itu diduga membawa batu dan bensin dan ditangkap di lokasi tak jauh dari demo di sekitar kawasan DPR.
Denny diketahui mengunggah video pada pukul 01.24 WIB, Kamis (26/9). Dia juga menyertakan kalimat dalam cuitannya itu. Sementara kepolisian selaku pihak berwenang baru mengunggah konten serupa pada pukul 02.16 WIB. Konten diunggah oleh akun Twitter @TMCPoldaMetro.
Denny Siregar sejauh ini belum memberikan pernyataan terkait hal ini. Pesan yang dikirim melalui akun twitter-nya belum direspons.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah angkat suara terkait hal ini. Ia yakin anak buahnya di Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap ambulans Puskesmas Kelurahan Pademangan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Untuk itu, Anies meminta agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang belum terkonfirmasi. (*)