PURWAKARTA-Warga Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta mendadak panik saat ‘dihujani’ batu berukuran besar yang berasal dari atas bukit yang ada di lingkungan sekitar mereka, Selasa (8/10). Serpihan batu meluncur dari ketinggian 500 meter, ke arah perkampungan warga.
Sedikitnya tujuh unit bangunan milik warga setempat mengalami rusak berat, sedang hingga ringan. Salah satu dari bangunan itu adalah gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kuat dugaan pula jika hujan batu tersebut akibat aktivitas peledakan batu dari salah satu perusahaan galian C yang berada di sekitar permukiman warga.
Menurut salah seorang warga setempat, Budi (30), peristiwa itu terjadi saat warga sedang beraktivitas di sawah dan kebun. “Biasanya jika perusahaan mau meledakkan batu suka ada pemberitahuan terlebih dahulu. Rumah yang tertimpa batu itu milik Holid dan Dodi dan sebuah sekolah TK. Untungnya tidak ada korban jiwa,” kata Budi.
Pantauan Pasundan Ekspres, para pemilik rumah yang tertimpa batu terlihat shock karena tempat tinggal dan lingkungannya hancur. Mereka berharap pihak perusahaan bertanggung jawab dan menjamin peristiwa serupa tak terulang.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penangulangan bencana Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, peristiwa berjatuhannya batu-batu beraturan raksasa tersebut bukan karena faktor alam.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, informasi yang ada itu disebabkan oleh human error, akibat aktivitas tambang di PT MSS. Bukan karena faktor alam, ini masuk kategori dalam bencana nonalam atau kegagalan teknologi. Jadi hal ini sudah bukan menjadi kewenangan kami,” kata Wibi melalui telepon selulernya.
Sementara pihak PT MMS sendiri belum bisa ditemui, dari informasi yang didapat setidaknya ada tiga rumah yang mengalami kerusakan sementara itu belum ada laporan korban jiwa dan masyarakat sekitar PT MMS dievakuasi ke wilayah aman. (pasundanekspres)