CIANJUR – Sejumlah karyawan RSUD Sayang, Cianjur terpaksa harus mendapat perawatan tim medis. Diduga mereka mengalami keracunan usai mengkonsumsi susu kemasan kotak yang sudah kedaluwarsa
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keracunan tersebut berawal ketika para karyawan yang berjaga pada Jumat (27/9) malam, mendapat jatah konsumsi, dimana di antaranya terdapat susu kemasan kotak.
Tidak lama setelah meminum susu tersebut, beberapa orang karyawan yang merupakan perawat mengeluhkan pusing dan mual.
“Ada beberapa yang mengeluh mual dan pusing setelah mengkonsumsi paket makanan dan minuman untuk karyawan yang jaga malam. Tapi hanya satu orang yang dirawat,” ungkap salah seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (28/9/2019).
Menurutnya, setiap malam karyawan yang mendapatkan tugas jaga memang diberikan konsumsi. Namun tidak seperti biasanya ada yang mengeluhkan sakit usai menyantap konsumsi tersebut.
Dia menjelaskan, setelah dicek setiap makanan yang ada dalam paket konsumsi tersebut, didapati susu kotak dengan tanggal masa berlaku (expire date) Agustus 2019. Diduga minuman kedaluwarsa itu yang memicu terjadinya keracunan sejumlah karyawan RSUD Sayang Cianjur.
“Oleh beberapa orang karyawan yang lain dicek setiap susu yang dibagikan. Rata-rata kedaluwarsa pada Agustus atau sudah satu bulan. bahkan ada juga yang sudah kedaluwarsa dua bulan,” ucapnya.
Karyawan lainnya yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan, kejadian tersebut membuat karyawan geram dan berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Sebab pihak managemen dinilai tidak profesional dan tidak berperikemanusiaan, memberikan paket konsumsi yang sudah kedaluwarsa.
“Dengan belum terbayarkan nya insentif, sudah membuat karyawan kesulitan. Sebab selama ini mengandalkan dana insentif untuk kebutuhan sehari-hari. Sekarang malah diberi konsumsi yang kedaluwarsa, pihak RSUD sangat tega terhadap karyawannya,” ucap dia.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia, mengakui jika ada beberapa orang perawat yang jaga pada Jumat malam hingga Sabtu pagi yang mengalami keracunan akibat mengkonsumsi susu kedaluwarsa.
Dia mengatakan, dengan adanya kejadian tersebut, direksi akan melakukan evaluasi terutama kaitan penyediaan konsumsi bagi pegawai yang mendapat tugas jaga malam. Pasalnya untuk penyediaan tersebut dilakukan oleh koperasi, sedangkan rumah sakit sekedar menyerahkan dana untuk dikelola koperasi.
“Saya kebetulan baru tahu pada Sabtu siang, setelah ada laporan dari pejabat di direksi. Langsung saya evaluasi dan menggali informasi kaitan kejadian tersebut,” kata dia.
Dia menambahkan, direksi juga akan mencari tahu alur penyediaan konsumsi tersebut, termasuk distributor untuk setiap konsumsi yang disediakan.
“Kami akan cari tahu kenapa bisa ada makanan atau minuman kedaluwarsa tersebut, apakah karena pengawasan dari koperasi yang kurang atau kesalahan dari pihak lainnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan dirinya sudah menghubungi Direksi RSUD Sayang Cianjur. Dia pun menegaskan pada pihak rumah sakit agar kejadian tersebut tidak terulang.
“Rumah sakit itu harus jadi contoh, jangan sampai malah ada konsumsi yang kedaluwarsa tersebut. Sudah saya hubungi tadi, saya minta untuk evaluasi total,” ucap dia.(bay/hyt)