JAKARTA – Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf atas kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9/2019) pekan lalu hingga menewaskan 33 orang.
Pemprov Papua kini tengah menyiapkan evakuasi untuk para korban akibat kerusuhan. Penyelamatan korban ke lokasi yang lebih aman menurut dia merupakan langkah mendesak yang perlu segera dilakukan.
Ia juga bakal memastikan kecukupan kebutuhan logistik bagi seluruh pengungsi di sejumlah titik.
“Penanganan mendesak saat ini adalah untuk mengevakuasi bagi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka, juga makan dan minum bagi masyarakat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta gereja-gereja dan masjid,” kata Lukas melalui keterangan tertulis, Senin (30/9/2019).
Namun begitu, Pemprov belum bisa merinci langkah-langkah dan tahapan apa yang ditempuh. “Kami belum dapat update ya untuk terkini,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Papua, Israel.
Lukas Enembe memastikan pemerintah daerah siap merekonstruksi dan merehabilitasi seluruh aset yang terbakar, baik milik Pemda maupun masyarakat–seperti kios dan toko. Ia pun menyampaikan permohonan maaf dan ungkapan duka atas insiden kerusuhan yang mengakibatkan jatuhnya korban.
“Saudara-saudaraku, masyarakat dari suku bangsa Minangkabau, Makassar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara di manapun saudara berada di seluruh Indonesia. Dengan hormat, Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan permohonan maaf dan rasa belasungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena tanggal 23 Septermber 2019,” tutur Lukas Enembe.
Sementara dari segi jaminan keamanan, Lukas Enembe menyatakan pemerintah bersama TNI dan Polri meyakinkan bakal melindungi seluruh warga di manapun mereka berada, termasuk di Wamena. (*)