DR Junaedi Noer SE MM tutup usia. Dosen sekaligus seniman tarling itu menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RSD Gunung Jati kemarin sekitar pukul 14.35 WIB. Meninggalnya pria yang akrab disapa Bang Jun itu mengagetkan banyak pihak. Karena, nyaris tak terdengar kalau Bang Jun sedang sakit.
Dalam catatan koran ini, sepekan lalu ketika Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menghadirkan Ustad Abdul Somad (UAS) dalam kegiatan tabligh akbar di halaman Kampus UGJ Jl Pemuda, Bang Jun terlihat hadir. Saat itu tidak tampak sedang sakit. Bahkan dia terlihat ceria dengan menyapa banyak orang, termasuk menyapa Radar Cirebon.
Kepada Radar Cirebon, Bang Jun sempat menceritakan tentang kampus UGJ yang terus berkembang. Bahkan dia sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengejar gelar akademik guru besar. Itu ingin dilakukan Bang Jun karena saat ini di UGJ ia sebagai dosen dengan gelar akademik Lektor Kepala.
Tidak hanya Radar Cirebon, Ketua At Taqwa Center Kota Cirebon DR Ahmad Yani MAg juga sempat bertemu Bang Jun di kegiatan UGJ bersama UAS. Hal itu diungkapkan Ahmad Yani melalui Facebook kemarin. “Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Saya ikut berduka mendalam atas wafatnya sahabat senior Dr Junaedi Noer (Bang Jun) Dosen Fakultas Ekonomi UGJ sekaligus sebagai seniman Cirebon. Selamat jalan, Insya Allah husnul khotimah dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Terkahir kita bareng2 menyimak tausiyah UAS di halaman kampus UGJ. Kiprah dan peran abang akan banyak dikenang oleh para sahabat dan seluruh mahasiswa serta civitas akademika UGJ,” tulis Ahmad Yani.
Ya, sosok Bang Jun memang dikenal banyak orang. Salah satunya Ketua Bawaslu Kota Cirebon M Joharudin MPd. Saat Joharudin masih menjadi jurnalis, Bang Jun kerap kali tampil jadi narasumber. Menurut Johar, Bang Jun adalah sosok yang luar biasa dalam dunia akademis, aktivis, dan kesenian. Sebagai akademisi, Bang Jun mencapai kualifikasi akademik tertinggi sebagai doktor di bidang ekonomi manajemen.
Begitu juga di dunia aktivis, kata Johar, Bang Jun juga ikut mengkader aktivis-aktivis masjid di masjid kampus. Di bidang kesenian, almarhum adalah pencipta lagu tarling Cirebon sejak tahun 1980-an dan eksis hingga sekarang. “Bang Jun sangat membekas bagi para aktivis mahasiswa di Unswagati. Ia selalu memberi motivasi, semangat, dan dorongan untuk maju di semua bidang,” kata Johar.
Sementara Eki Ahmad Zaky Hamidi MT mantan Ketua SMPT/BEM Unswagati tahun 1998 mengatakan yang paling berkesan dari Bang Jun adalah sosok yang selalu ceria dengan candaannya. “Saat di IMMNI, saya kenal almarhum sebagai ketua kaderisasi DKM Nurul Ilmi Unswagati (UGJ). Beliau sosok yang ramah, selalu terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan IMMNI. Selamat jalan Pak Jun, semoga husnul khotimah diampuni segala dosanya,” ujar Eki.
Sabtu siang (31/8) Bang Jun masih beraktivitas seperti biasa. Karena itu, pada malam harinya ia menghadiri undangan perayaan ultah ketua Yayasan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ). Sempat bernyanyi, Bang Jun kemudian down dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Hal itu diakui adik Bang Jun, Maladi. Ia mengatakan sebenarnya sang kakak sudah dua tahun belakangan ini mengalami gejala maag dan darah tinggi. Dikatakan Maladi, Bang Jun dirawat di RSD Gunung Jati sejak Sabtu malam (31/8). “Waktu Sabtu malam itu diundang di acara ulang tahun ketua Yayasan Unswagati (UGJ), lalu nyanyi. Menginjak lagu kedua, langsung down dan dibawa ke rumah sakit,” tuturnya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Di mata keluarga, kata Maladi, Bang Jun pribadi yang baik. Bang Jun sosok yang dibanggakan keluarga karena keluasan ilmu dan pergaulannya. “Beliau itu selain pandai disertai keilmuan di bidang ekonomi dan kesenian, dia adalah pribadi yang baik. Banyak karyanya, terutama di seni tarling. Ikut merawat kelestarian seni tarling. Kalau lagu kayanya sudah puluhan (hasil karya Bang Jun),” ujarnya.
Selain sebagai akademisi dengan mengajar di UGJ serta seniman, almarhum juga pernah aktif sebagai Staf Ahli Bupati Cirebon tahun 2004-2009. “Ya pernah sebagai staf ahli bupati jamannya (almarhum) Bupati Dedi. Jadi meski bukan PNS, cuma karena memang dia punya keahlian keilmuan dalam bidang ekonomi dan kesenian, sehingga diangkat menjadi staf ahli bupati bidang ekonomi,” tuturnya.
Maladi mengatakan, Bang Jun lahir pada tanggal 30 Juli 1958. Almarhum merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara. Selain mengajar di UGJ, menurut Maladi, Bang Jun juga mengajar dibeberapa perguruan tinggi. Salah satunya di STEI Yasmi Cirebon. “Ya yang saya tahu di Unswagati (UGJ) dan Yasmi Jalan Tuparev,” terang Maladi. Jenazah Bang Jun sendiri dimakamkan tadi malam. “Rencana malam ini (tadi malam, red) dimakamkan. Habis isya,” pungkas Maladi. (abd/den)