JAKARTA-Pesawat R80 merupakan sumbangsih dari Bacharudin Jusuf Habibie untuk industri penerbangan Indonesia dan sudah mulai dirakit tahun ini.
Habibie merancang R80 untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah. Misalnya, penerbangan rute Palembang-Bali.
Pesawat R80 mampu mengangkut 80-90 penumpang dengan dimensi panjang 32,3 meter dengan lebar sayap 30,5 meter dan tinggi 8,5 meter. Pesawat ini juga dapat melesat dengan kecepatan maksimal 330 knots atau sekitar 611 Km per jam.
Dilansir dari pelbagai sumber, pesawat buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI) ini dijadwalkan bakal mengudara pada 2022 mendatang usai melalui serangkaian sertifikasi agar dinyatakan layak terbang. Sementara pesawat akan diproduksi secara massal tahun 2025.
Pemerintah telah mengerahkan upaya untuk memperkenalkan R80 sejak Juni 2017 dan mengadakan road show ke beberapa negara di Benua Eropa, Korea Selatan, dan Jepang untuk meraup investor.
Perlu diketahui, Pesawat R80 masuk dalam PSN sesuai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Pespres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional.
Pada 2018 lalu, PT Regio Aviasi Industri (RAI) ditargetkan dapat membuat 6 pesawat untuk diuji kelayakannya. Apabila terealisasi tepat waktu, maka pada 2025 mendatang, RAI sudah bisa masuk pasar.
Saat ini, proyek pesawat R80 masih menunggu pendanaan dari investor maupun swadaya masyarakat yang ingin berpartisipasi melalui kitabisa.com.
Habibie dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.03 WIB di RSPAD Gatot Subroto. Kabar meninggal ini disampaikan putranya, Thareq Kemal.
Thareq menerangkan penyebab meninggalnya sang ayah disebabkan karena faktor usia dan masalah jantung yang dideritanya sejak lama.
Habibie meninggalkan dua anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Sementara istrinya, Hasri Ainun Besari telah meninggal dunia pada 2010 di Jerman.
Habibie sebelumnya dirawat di ruang Celebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD sejak 1 September 2019. Tim Dokter Kepresidenan (TDK) menyebutkan bahwa Habibie ditangani oleh tim dokter spesialis dengan berbagi bidang keahlian seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal. (*)