CIREBON-Perkembangan teknologi khususnya dalam pengeboran minyak oleh PT Pertamina adalah sebuah keniscayaan, seperti halnya yang dilakukan PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field berhasil menciptakan alat yang diberi nama Rawon 4.0.
Alat ini mampu melakukan monitoring pekerjaan killing sumur dengan aplikasi berbasis Android.
“Untuk menjaga dan meningkatkan produksi, dilakukan perawatan sumur menggunakan 2 rig milik PT Pertamina dan 4 rig sewa dengan jumlah 138 Rencana Kerja (RK) per tahun. Untuk memenuhi aspek Safety, sebelum melakukan perawatan sumur harus dilakukan kegiatan killing sumur,” ujar Jimmy Gunawan ST selaku ketua tim CIP Rawon 4.0 PT Pertamina EP asset 3 Jatibarang Field kepada Radar Cirebon.
Kegiatan Killing Sumur, kata Jimmy, dilakukan dengan memasukan fluida volume tertentu ke dalam sumur menggunakan pompa perpindahan positif (positif displacement).
“Sebelumnya volume tersebut dihitung menggunakan metode manual dengan menghitung jumlah langkah silinder pompa dan dikalikan dengan volume pompa, sehingga jumlah volume fluida yang dipompakan baru dapat diketahui.
Namun dengan menggunakan alat RAWON 4.0, yang merupakan hasil karya dari PCP-RAWON,” katanya
Selain dapat menampilkan volume, menurut Jimmy, alat RAWON 4.0 dapat menampilkan data pressure. “Tdak sampai di situ, PCP-RAWON terus melakukan inovasi dan membuahkan hasil yang memuaskan. Parameter volume dan pressure untuk kegiatan killing sumur tersebut sudah dapat ditampikan melalui aplikasi berbasis Andriod,” tuturnya.
Bahkan hasil karya ini, lanjutnya, pihaknya akan mendaftarkan Rawon ke HAKI sebagai penemuan yang terdaftar secara resmi di Indonesia. Hal tersebut dapat menunjukan bahwa PT Pertamina EP sudah mampu untuk menjadi World Class Company.
“Kami sedang memproses pengajuan hak paten ke kemenkumhan, dan sekarang sudah teregister di kemenkumham, dan masih menunggu terbitnya sertifikat,” imbuhnya. (abd/radarcirebon)