CIREBON-Seorang santri asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi korban di Cirebon, Jawa Barat. Dia meninggal setelah ditusuk pemuda bertato saat menjemput ibundanya, Jumar malam (6/9).
Muhammad Rozien, putra dari dosen program studi budidaya perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Indira Fittiliyani ini, memiliki cita-cita mulia sejak kecil. Ia ingin menimba ilmu agama Islam di pondok pesantren. Cita-cita tersebut akhirnya terkabul. Setelah lulus SD di Banjarmasin, ia langsung mondok sambil sekolah di Ponpes Husnul Khotimah Kuningan.
Cita-citanya itu mendapat dorongan penuh dari orang tua. Buah kerja kerasnya membuahkan hasil. Sebelum wafat, Rozien sudah bisa menghafal Alquran sebanyak 5 Juz. Ini pula yang menjadi kebanggan orang tuanya di Banjarmasin.
“Dari data di Pondok, Ananda Rozien sudah hafal 5 Juz Alquran. Dia mondok di Husnul dari MTs. Tahun ini dia mau wisuda MA. Berarti sudah lebih 5 tahun almarhum mondok di Husnul,” kata Afriadi, Humas Ponpes Husnul Khotimah.
Atas tragedi pilu yang menimpa Muhammad Rozien, pihak pondok pun merasa kehilangan. Mereka meminta agar pemerintah dan aparat dapat meningkatkan keamanan, sehingga insiden serupa tidak terjadi lagi, baik di Cirebon maupun di Kuningan.
“Pelajaran buat pemerintah daerah untuk menjaga keamanan wilayahnya. Sebab tugas pemerintah daerah adalah menjaga keamanan dan kenyamanan warganya,” timpal H Sanwani SH, Kadiv Humas Ponpes Husnul Khotimah.
Baca:
Sehari Setelah Penusukan Maut Santri Husnul Khotimah, Pelaku Tertangkap dan Didor
Innalillahi, Santri Ponpes Husnul Khotimah Tewas Ditikam Preman Bertato
Inilah Identitas Dua Pelaku Penusukan Santri Husnul Khotimah
Tidak Hanya Santri Husnul Khotimah, Malam Kejadian Tersangka Sasar Korban Lainnya
Khusus kepada kepolisian, Sanwani meminta agar selalu nengambil hikmah dari setiap kejadian. Kejadian yang menimpa korban Muhammad Rozien diharapkan menjadi yang terakhir di wilayah Cirebon.
“Tugas kepolisian adalah memberi rasa aman dan mengayomi masyarakat. Kalau warga merasa tidak aman, maka ini akan merugikan citra polisi,” ujarnya kepada radarcirebon.com jaringan portal beritaradar.com, Minggu (7/9).
Jajaran Polresta Cirebon, berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan, Yadi Supriyadi alias Acil (19) dan Rizki Mulyono alias Nono (18).
Kedua pelaku berhasil di tangkap gabungan tim opsnal dan anggota Intelkam Polres Cirebon Kota yang di pimpin oleh Kanit I Resum/ Kanit Opsnal IPDA Wahyu Hidayat dan Kanit V Intelkam IPDA Shindi di daerah Cangkol Kota Cirebon.
Diketahui, kedua pelaku masih berumur belasan tahun, memang dikenal sering melakukan aksi penodongan dengan mengunakan senjata tajam.
Pelaku Acil diketahui merupakan warga Jalan Nelayan Pesisir Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk sementara Nono warga Jalan Gotong Royong 3 RT. 03 RW. 03 Kelurahan Lemahwungkuk Kecamatan Lemahwungkuk.
Kapolresta Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy membenarkan kedua pelaku pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan sudah berhasil diamankan pada Sabtu malam.
“Benar, kedua pelaku sudah kami tangkap, dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan,” tuturnya Minggu (8/9/2019)