GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, komunikasi menjadi kunci keharmonisan dirinya dengan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam setahun kepemimpinannya. Keharmonisan itu yang memudahkan mereka dalam memastikan roda pemerintahan berputar.
“Kita selalu jaga komunikasi dan mengingatkan bagaimana pentingnya keharmonisan antara Gubernur dan Wakilnya. Istilah Sundanya batu turun keusik naek atau seimbang dan saling mengisi,” ucap Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil, Senin (12/8).
Dalam kesempatan yang sama, Uu menyampaikan kesan selama dirinya mendampingi Ridwan Kamil sejak pelantikan pada 5 September 2018. Menurutnya, Emil mempunyai gagasan segar dan wawasan yang luas.
“Saya bersama Kang Emil banyak sukanya, ya, pertama saya dapat ilmu karena memang beliau wawasannya luar biasa,” kata Uu.
Pengalaman saya bertambah juga karena sering ditugaskan ke mana-mana atau bertemu pejabat di tingkat nasional. Dulu saya tidak pernah menginjakkan kaki di Istana Negara,” tambahnya.
Uu juga berharap keharmonisan dirinya dengan Emil terjaga. Sehingga, visi Jabar Juara Lahir Batin dapat terwujud selama masa kepemimpinannya. Apalagi, keharmonisan mereka telah terbangun jauh-jauh hari. “Saya selama ini sudah nyambung ada chemistry,” katanya.
“Yang jelas Kang Emil pun harus merasa nyaman dengan saya dan merasa terbantu adanya saya,” tutupnya.
Lantas seperti apa perjalanan Ridwan Kamil sebelum menjabat sebagai seorang Gubernur?
Merubah Wajah Bandung
Sebelum mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada pemilihan kepala daerah tahun lalu, Ridwan sudah mencicipi menjadi pemangku kebijakan ketika dia berhasil memimpin Kota Bandung. Bersama pasangannya Oded M Danial, Emil mampu mengubah wajah Kota Bandung menjadi lebih menyenangkan. Salah satu yang dianggap berhasil adalah pembangunan ruang terbuka hijau yang lebih asri serta sejumlah pedestrian berhasil diubah semakin nyaman bagi masyarakat.
Berkat kerja keras pemerintah Kota Bandung selama lima tahun kepemimpinannya, tercatat ada 345 penghargaan yang diraih. Sejumlah titik yang saat ini menjadi ikon Kota Kembang di antaranya adalah Alun-Alun Bandung dan Hutan Babakan Siliwangi.
Tekun di Bidang Sosial
Ketika mencalonkan diri sebagai calon wali kota Bandung sebenarnya tidak banyak yang memperkirakan Emil akan terpilih. Sebab dia bukanlah orang yang aktif berkecimpung dalam perpolitikan nasional maupun daerah.
Namun, usut punya usut suara Emil sebenarnya banyak diraih dari mulut ke mulut melalui berbagai komunitas yang dia dirikan maupun yang aktif dia ikuti. Dari sejumlah referensi, Emil bersama teman-temannya sempat mendirikan Taman Bermain Babakan Asih Kopo Bandung. Dilansir dari Wikipedia, ini merupakan program perbaikan kampung dengan cara membeli sepetak tanah untuk menjadi taman bermain anak dan kegiatan lomba mewarnai dinding kampung dengan gambar-gambar kreatif.
Selain itu, dia juga mendirikan Komunitas Bandung Berkebun, di mana kegiatan di dalamnya yakni mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong guna dijadikan tempat berkebun. Lokasi kebun-kebun ini juga menjadi ruang sosial sebagai alternatif akhir pekan bagi anak-anak. Hasil panen sebagian di jual untuk penghasilan tambahan anggota komunitas.
Lahirkan Design Perkotaan
Kemudian dia juga ikut serta dalam Gerakan Indonesia Bersepeda (Bike Bdg). Gerakan ini mengajak warga lebih sering bepergian bahkan berkativitas sehari-hari menggunakan sepeda dibandingkan kendaraan bermotor.
Kerap disebut sebagai wali kota taman, Emil nampaknya memang senang menggambar dan menghasilkan karya lewat goresan tangannya. Ini tak terlepas dari keahliannya di bidang arsitektur yang berhasil didalaminya ketika duduk di bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) serta University of California, Berkeley.
Sebelum menjadi seorang pejabat daerah, dia bersama teman-teman sesama arsitek mendirikan Urbane. Ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Beberapa desain yang dihasilkan misalnya, Bandung Creative Park Project: Taman Cikapayang Dago, Bottle House, dan Museum Tsunami Aceh.
Dengan jabatannya yang sekarang sebagai Gubernur Jawa Barat, Emil pun masih aktif mendesain. Bahkan beberapa program infrastruktur yang ada di daerah berawal dari desain yang dia buat.
Kuasai Jawa Barat
Setelah bersepakat maju dengan Uu Ruzhanul Ulum dalam pemilihan kepala daerah, pasangan ini kemudian berhasil menaklukkan tiga pasangan kuat lainnya. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Emil dan Uu mampu mengamankan 32,88 persen suara masyarakat.
Mereka disebut unggul di 14 kabupaten/kota, seperti di Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang Kuningan, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kota Bandung, Kabupaten Indramayu, Garut, Cirebon, Cianjur, Ciamis, Bandung Barat, dan Bandung.
Sedangkan para pesaing seperti pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya mampu meraih 28,74 persen suara. Kemudian pasanga Tb Hasanudi-Anton dan pasangan Deddy Mizawar-Dedi Mulyadi mendapat suara lebih kecil. (*)